Malang memiliki sejumlah potensi ekonomi yang besar, dari produksi pertanian, perkebunan, perikanan, hasil kerajinan seni, sampai usaha kreatif yang dijalankan oleh arema-arema Malang. Dari sektor pariwisata, Malang pun punya destinasi wisata yang beragam, dari area pegunungan, perkotaan, peninggalan sejarah, hingga pantai. Namun, permasalahan rantai pasok terjadi di setiap sektor masih terjadi, yang membuat para pelaku di masing-masing sektor tidak mendapatkan penghasilan yang optimal, bahkan terlilit utang karena produktivitas yang rendah. Mirisnya, meski memiliki potensi dan akses terhadap peningkatan ekonomi, Malang adalah kabupaten dengan populasi penduduk miskin tertinggi di Jawa Timur dengan 9,45% masyarakatnya masih hidup di bawah garis kemiskinan.
Sektor pertanian menyimpan beberapa tantangan yang menyebabkan produksi pangan kian menurun setiap tahun. Pertama, kondisi tanah yang rusak karena penerapan praktik pertanian yang tidak ramah lingkungan. Siklus panen dipaksa dipercepat karena petani ingin memaksimalkan hasil dari uang yang mereka keluarkan untuk menyewa lahan. Kedua, sumber pengairan yang semakin menyusut dengan kualitas semakin memburuk. Area hijau yang semakin gundul, dan kualitas sumber air seperti Sungai Brantas dan anak-anak sungainya yang mengaliri sebagian besar lahan pertanian di Malang terkenal sebagai sungai dengan polusi tertinggi ke enam di dunia. Kedua hal tersebut pun turut diperparah dengan adanya perubahan iklim.
Di tengah tantangan alam yang dihadapi, para petani juga terkendala dengan kondisi rantai pasok penyuplai bibit, pupuk, dan akses penjualan sehingga sulit untuk mendapatkan hasil ekonomi yang layak. Hal ini juga yang membatasi petani untuk berpindah ke pertanian organik dan ramah lingkungan, di mana membutuhkan waktu untuk mengistirahatkan tanah serta masa panen yang lebih panjang.
Apa akar dari permasalahan pertanian di Malang? Apa yang bisa kita lakukan untuk memecahkan permasalahan ini?
Memiliki wilayah di area pesisir serta adanya waduk dan danau membuat Malang memiliki potensi perikanan yang besar. Di sektor kelautan, terdapat praktik pemancingan berlebihan terutama di Selat Sempu. Hal ini mengancam keberlangsungan ekosistem kelautan di area tersebut. Beternak ikan air tawar juga memiliki potensi perekonomian yang baik yang bisa dilakukan penduduk di sekitar danau dan waduk. Akan tetapi, masalah rantai pasok penjualan hasil panen ikan yang mengakibatkan harga ikan menjadi sangat tidak stabil dan merugikan para peternak ikan dan nelayan.
Apa akar dari permasalahan perikanan di Malang? Apa yang bisa kita lakukan untuk memecahkan permasalahan ini?
Sebagai kota kreatif, banyak sekali masyarakat dari berbagai generasi yang giat berwirausaha di bidang seni kriya, fashion, kuliner, dan bidang lainnya. Di sektor ini, terdapat beberapa isu seperti sulitnya melakukan persaingan harga dengan pengusaha dari wilayah lain saat kebanyakan bahan baku tidak tersedia di provinsi Jawa Timur. Selain itu, kapasitas produksi juga sangat terbatas, jauh di bawah permintaan pasar akibat keterbatasan teknologi dan sulitnya mencari SDM yang bisa membantu menjalankan operasional. Padahal, sebanyak 5,7 persen angkatan kerja di Kabupaten Malang masih menganggur, membuat Kabupaten Malang menempati peringkat 10 besar untuk persentase angkatan menganggur tertinggi di Jawa Timur. Fenomena rendahnya kualitas SDM ini juga ditambah dengan fenomena pernikahan dini yang mencapai 1,393 sepanjang tahun 2022 atau yang tertinggi di Jawa Timur.
Apa akar dari permasalahan usaha kreatif di Malang? Apa yang bisa kita lakukan untuk memecahkan permasalahan ini?
{%$value.created_at | date:'dd/MM/yyyy HH:mm' %}
{%$value.solution%}
{%$value.comment.length%} Komentar
{% $value.vote.length %}
{%$comment.created_at | date:'dd/MM/yyyy HH:mm' %}
{%$comment.title%}
Komentar Gagal Terkirim
Maaf, komentarmu gagal terkirim. Harap mengisi semua kolom dengan benar dan coba lagi. Pastikan koneksi internetmu stabil dan mengikuti panduan pengiriman komentar.