Dikenal Karena Produksi Timahnya, Dikenang Karena Sisa-Sisanya

Dulu merupakan produsen timah terbesar di Indonesia serta pusat pariwisata dan produk kelautan yang berkembang, kini Belitung menghadapi pertumbuhan ekonomi yang lambat akibat banyaknya lahan bekas tambang yang tidak dimanfaatkan. Masalah ini diperparah dengan pembuangan limbah ikan secara tidak tepat ke laut, yang menyebabkan pencemaran, meningkatnya harga ikan, dan kerusakan lingkungan.
Desa Aik Seruk dipilih sebagai titik fokus intervensi. Desa ini dihuni oleh 5.865 penduduk dan memiliki potensi di sektor pertanian dan perikanan. Namun, desa ini masih menghadapi tantangan berupa 677 hektare bekas tambang timah yang belum dimanfaatkan, padahal memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi area budidaya ikan air tawar. Dalam hal pengelolaan limbah, desa ini juga menghadapi permasalahan penanganan limbah pasar ikan yang tidak tepat, yang telah merusak ekosistem laut dan menyebabkan kenaikan harga ikan. Seluruh permasalahan yang saling berkaitan ini, ditambah dengan praktik pengasuhan anak yang kurang memadai serta asupan gizi yang buruk pada anak-anak, menyebabkan Desa Aik Seruk memiliki angka stunting tertinggi di kecamatannya.
Desa Aik Seruk dipilih sebagai titik fokus intervensi. Desa ini dihuni oleh 5.865 penduduk dan memiliki potensi di sektor pertanian dan perikanan. Namun, desa ini masih menghadapi tantangan berupa 677 hektare bekas tambang timah yang belum dimanfaatkan, padahal memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi area budidaya ikan air tawar. Dalam hal pengelolaan limbah, desa ini juga menghadapi permasalahan penanganan limbah pasar ikan yang tidak tepat, yang telah merusak ekosistem laut dan menyebabkan kenaikan harga ikan. Seluruh permasalahan yang saling berkaitan ini, ditambah dengan praktik pengasuhan anak yang kurang memadai serta asupan gizi yang buruk pada anak-anak, menyebabkan Desa Aik Seruk memiliki angka stunting tertinggi di kecamatannya.

~300 lubang bekas tambang
belum direhabilitasi, sehingga tidak dapat dimanfaatkan untuk kegiatan ekonomi.

~450 ton/bulan limbah ikan
dihasilkan oleh 83 pasar ikan dan perusahaan pengolahan.

Angka stunting 18,5%
di Desa Air Seruk, melebihi target nasional 14% pada 2024 dan menjadi yang tertinggi di kecamatan tersebut.
Solusi yang Diimplementasikan

Melalui Pengelolaan Limbah Ikan, Budidaya Ikan di Lahan Bekas Tambang, dan Pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Lokal, inovasi ini bertujuan untuk mewujudkan ekonomi biru dengan mengurangi limbah ikan, menciptakan lapangan kerja ramah lingkungan, menurunkan biaya pakan ikan, serta meningkatkan produksi ikan berkualitas tinggi. Pada akhirnya, hal ini akan meningkatkan pendapatan masyarakat melalui penjualan produk olahan. Dalam jangka panjang, inisiatif ini diharapkan dapat menurunkan angka stunting, mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, dan memulihkan keberlanjutan lahan bekas tambang.
Mengubah Limbah Ikan Menjadi Pakan yang Terjangkau
Limbah ikan dari pasar di dua lokasi—Desa Aik Seruk dan Kecamatan Tanjung Pandan—akan dikumpulkan dan diolah menjadi pakan ikan yang terjangkau. Limbah yang sebelumnya dibuang ke laut ini akan dikelola menjadi pakan dengan biaya yang jauh lebih murah, sehingga membantu petani ikan dalam menekan biaya panen.
Budidaya Ikan Air Tawar Bergizi di Bekas Lubang Tambang
Lubang bekas tambang yang tidak produktif akan diubah menjadi kolam budidaya ikan air tawar. Ikan yang dihasilkan akan kaya nutrisi, protein, asam amino, dan lemak sehat, serta telah melalui uji kualitas laboratorium. Produk ikan ini akan diklasifikasikan menjadi produk mentah, setengah olahan, dan olahan. Sebagian akan dijual, dan sebagian lainnya akan dialokasikan untuk program pencegahan stunting.
Pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)
Pelatihan dan pendampingan akan diberikan kepada UMKM untuk mengolah dan memasarkan produk perikanan dari hasil budidaya di lahan bekas tambang. Hal ini akan memperluas jangkauan mereka dan mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.
Pelatihan Gizi, Pendampingan, dan Pemantauan Anak
Program ini mencakup edukasi gizi untuk ibu balita dan kader kesehatan, intervensi makanan tinggi protein dari hasil budidaya ikan, serta pemantauan rutin status gizi anak berdasarkan indikator berat dan tinggi badan.
Changemakers yang Menjalankan

Ikanesia
Sebuah startup yang menyediakan pakan ikan berbahan dasar limbah perikanan, limbah pertanian, serangga, dan hama.

Berikan Protein
Organisasi nirlaba yang berfokus pada mengatasi krisis pangan dan malnutrisi melalui sektor perikanan dan sistem pangan lokal.

Selaras
Organisasi nirlaba yang memberdayakan anak muda untuk mendorong pembangunan ekonomi berkelanjutan.
SDG yang didukung

SDG 12.5.1

SDG 13.2.2

SDG 14.7.1
-16.49.11-gBTJs.png)
Apakah Anda ingin berkokreasi, belajar, atau mereplikasi
inisiatif ini bersama changemakers dan masyarakat lokal?
inisiatif ini bersama changemakers dan masyarakat lokal?
Kontak Kami
