CCE It's Over 9000!
Sebuah Daya Tarik Global, Tetapi Petaninya Hidup dalam Kemiskinan
Magelang, terkenal dengan daya tarik globalnya—Candi Borobudur yang megah—dan pegunungan hijau yang menakjubkan, masih menghadapi kemiskinan struktural. Hal ini sangat terlihat di Desa Mangunsari, yang dihuni oleh 2.976 penduduk, di mana sebagian besar penduduknya bekerja sebagai petani. Ironisnya, meskipun sebagian besar lahan digunakan untuk pertanian, para petani tetap hidup dalam kemiskinan.

Sebagian besar hal tersebut terjadi karena banyaknya petani yang masih mengandalkan metode konvensional dan tidak ramah lingkungan, akibat terbatasnya akses terhadap pendidikan dan informasi tentang praktik berkelanjutan. Selain itu, tantangan lingkungan seperti limbah yang tidak dimanfaatkan dan ancaman bencana terkait iklim seperti longsor dan kekeringan semakin memperburuk masalah. Faktor-faktor ini menyebabkan hasil panen yang tidak optimal dan pendapatan yang rendah, sehingga memperpanjang siklus kemiskinan.
78% lahan desa
digunakan untuk pertanian, terutama untuk padi, sayuran, dan buah-buahan, dengan praktik pertanian yang tidak berkelanjutan.
58,4% populasi desa
hidup dalam kemiskinan.
Kebanyakan dari mereka adalah petani.
78% lahan desa
digunakan untuk pertanian, terutama untuk padi, sayuran, dan buah-buahan, dengan praktik pertanian yang tidak berkelanjutan.
58,4% populasi desa
hidup dalam kemiskinan.
Kebanyakan dari mereka adalah petani.
Solusi yang Diimplementasikan
Melalui penerapan praktik pertanian regeneratif yang didukung oleh pengelolaan limbah, pendidikan dan pelatihan, serta perbaikan infrastruktur, Magelang Stories bertujuan untuk membangun sistem yang meningkatkan produktivitas pertanian, meningkatkan pendapatan petani, dan menjamin keberlanjutan ekosistem lokal. Dalam jangka panjang, inovasi ini diharapkan dapat membangun ketahanan terhadap bencana seperti longsor dan kekeringan dengan menjamin ketersediaan air bersih dan pasokan air yang stabil untuk tanaman.
Pertanian Regeneratif
Dengan mengadopsi praktik pertanian regeneratif—seperti rotasi tanaman, agroforestri, dan penggunaan kompos organik—Magelang Stories bertujuan untuk meningkatkan produktivitas lahan hingga 20% dan mengurangi biaya produksi. Hasil pertanian dijual di pasar lokal dan tersedia melalui platform digital. Praktik ini tidak hanya bermanfaat bagi lingkungan tetapi juga berkontribusi pada pengurangan kemiskinan di Magelang.
Pengelolaan Limbah Organik
Mengoptimalkan pengelolaan limbah organik dengan menyesuaikan solusi berdasarkan jenis limbah yang dihasilkan dan potensi wilayah. Metode yang digunakan termasuk budidaya maggot, mengubah limbah menjadi Pupuk Organik Cair (POC), dan memproduksi pakan ternak (misalnya, jerami padi). Limbah dimanfaatkan kembali untuk keperluan pertanian atau dijual untuk menghasilkan pendapatan tambahan bagi masyarakat.
Mendirikan Lahan Percontohan Agro Learning Center
Sebagai pusat edukasi masyarakat yang berfokus pada pertanian regeneratif dan pengelolaan limbah. Di pusat pembelajaran ini, para petani lokal akan menerima pendidikan dan pelatihan holistik, mencakup segala hal mulai dari teknik penanaman, panen, pemasaran, hingga pengelolaan limbah pasca panen.
Changemakers yang Menjalankan
Setara Indonesia
Sebuah lembaga nirlaba yang menyediakan layanan pendidikan dan kesehatan melalui buku, manajemen acara, penggalangan dana, dan alat-alat pendidikan.
Bhumee Artani
Sebuah startup yang berfokus pada budidaya buah dan sayuran organik menggunakan pertanian regeneratif, berkolaborasi dengan dunia pendidikan, pemerintah, petani, dan jaringan pemasaran.
Waste & Wishes Indonesia
Sebuah startup di bidang pengelolaan limbah, mengutamakan keberlanjutan dan kewirausahaan hijau untuk mengubah limbah menjadi produk yang bermanfaat.
Target Dampak
dari Proyek Magelang Setories
Dampak Sosial
Peningkatan partisipasi pemuda di sektor pertanian sebesar 25% untuk mendorong dan mendukung pengembangan inovasi, mengingat potensi dan peluang yang semakin besar di wilayah tersebut.
Dampak Lingkungan
100% limbah organik di lahan percontohan berhasil diolah.
Dampak Ekonomi
Peningkatan produktivitas pertanian sebesar 30% melalui penerapan praktik pertanian berkelanjutan dan penggunaan pupuk ramah lingkungan, yang mengakibatkan kenaikan pendapatan petani sebesar 20% sebagai hasil dari peningkatan produktivitas lahan dan akses yang lebih baik ke pasar lokal dan digital.
SDG yang didukung
SDG 2.3.1 dan 2.3.2
SDG 8.3.1
SDG 12.5.1
Apakah Anda ingin berkokreasi, belajar, atau mereplikasi
inisiatif ini bersama changemakers dan masyarakat lokal?
Kontak Kami