Dampak Sosial
100% sampahterkelola berkat inovasi teknologi dan pemberdayaan masyarakat. Bahkan, terdapat komunitas yang terbentuk secara mandiri untuk tujuan edukasi dan pengelolaan sampah plastik.
Dampak Lingkungan
23 metrik tonsampah rumah tangga berkurang berkat perubahan pola pikir warga.
Dampak Ekonomi
50 pekerjaan hijau( green job) tercipta dengan Social Return on Investment(SROI) sebesar $1,25 untuk setiap $1yang diinvestasikan dalam proyek ini.
Sentra Produksi Ikan Teri dan Ikan Asin yang Penuh Sampah
Pulau Pasaran merupakan sentra produksi ikan teri dan ikan asin Provinsi Lampung seluas 13 ha. Pulau yang dihuni oleh lebih dari 1.500 jiwa atau 354 kepala keluarga ini memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi kawasan wisata kota melalui pengelolaan kawasan pesisir yang berkelanjutan.
Namun, timbulan sampah di Pulau Pasaran mencapai sekitar 149.000 kg per tahun di mana 64% di antaranya adalah sampah residu plastik. Selain karena berada di muara tiga sungai dari Kota Bandar Lampung, keterbatasan akses yang dialami masyarakat dalam memahami pentingnya pengurangan dan pengolahan sampah, juga tidak adanya akses untuk penjemputan dan daur ulang sampah, menjadi penyebab permasalahan ini. Akibatnya, sampah di Pulau Pasaran belum terkelola dengan baik sehingga mencemari perairan di sekitar Pulau Pasaran dan mengganggu keseharian masyarakat yang utamanya adalah nelayan.
90%
masyarakat di Pulau Pasaran membuang sampah ke darat dan laut*
Kurangnya akses
terhadap pengangkutan sampah di pulau
2,864 kg
sampah per minggu menumpuk di pulau*
* Gajahlah Kebersihan data. (2021). Laporan data internal
Solusi yang Diimplementasikan
Proyek Pasaran Wawai hadir untuk memberdayakan masyarakat pesisir dalam upaya transisi menuju pengelolaan sampah pesisir yang menggunakan pendekatan ekonomi sirkular.
Dalam pelaksanaannya, proyek yang dijalankan oleh changemakers dari berbagai sektor ini berkolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan di rantai nilai persampahan untuk: mengurangi timbulan sampah, mencegah kebocoran sampah ke lingkungan, dan memberikan manfaat ekonomi kepada masyarakat sekitar guna meningkatkan kesejahteraan mereka.
Dalam pelaksanaannya, proyek yang dijalankan oleh changemakers dari berbagai sektor ini berkolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan di rantai nilai persampahan untuk: mengurangi timbulan sampah, mencegah kebocoran sampah ke lingkungan, dan memberikan manfaat ekonomi kepada masyarakat sekitar guna meningkatkan kesejahteraan mereka.
Edukasi Lingkungan Terpadu
Mengubah perilaku masyarakat Pulau Pasaran, baik rumah tangga maupun UMKM untuk mengurangi sampah dari sumber, meningkatkan pemilahan sampah, dan mengolah sampah organik.
Platform Penjemputan Sampah Digital
Inisiasi platform penjemputan sampah berbasis digital untuk memudahkan pengumpulan dan pengangkutan sampah ke tempat pengolahan sampah RINDU (Rumah Inovasi Daur Ulang), bank sampah, dan TPS 3R.
Penyediaan Teknologi Daur Ulang Sampah
Inisiasi pengolahan sampah organik di lokasi sumber, dan teknologi daur ulang sampah residu (low-value waste) menjadi produk roster (ventilasi beton) di RINDU agar bisa memberikan keuntungan ekonomi.
Changemakersyang Menjalankan
Gajahlah Kebersihan merupakan organisasi yang aktif sejak 2017. Fokus utama mereka adalah pengelolaan sampah laut, pemberdayaan masyarakat pesisir dan perkotaan melalui pendidikan, seminar, pelatihan, dan kampanye media sosial. Hingga saat ini mereka telah mengedukasi lebih dari 30.500 orang.
Angkuts adalah layanan pengangkutan sampah berbasis digital yang bertujuan untuk mengurangi kebiasaan membuang sampah sembarangan. Didirikan oleh pengusaha muda, Angkuts mengintegrasikan mitra pengemudi yang dipekerjakan dari masyarakat setempat untuk mendapatkan penghasilan.
Askara Cendekia adalah lembaga penelitian nirlaba yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat terhadap masalah sosial, ekonomi, kesehatan, dan lingkungan melalui program dan inisiatif yang didukung data berbasis pengetahuan dan pemahaman tentang isu-isu penting.
Pembelajaran dari Proyek Pasaran Wawai
Pengelolaan Sampah Organik
RINDU awalnya didirikan untuk mengelola sampah anorganik. Namun, ternyata masih banyak sampah organik yang terkumpul tanpa pengolahan lebih lanjut. Fasilitas budidaya maggot kemudian dibangun pada Februari 2023 untuk memastikan sampah tidak dibuang ke TPA.
Pertemuan Sungai
Meskipun jumlah sampah yang berhasil dikurangi dan dikelola cukup besar, masih terdapat tantangan untuk mengurangi sampah yang berasal dari wilayah lain. Pasalnya, lokasi Pulau Pasaran berada di pertemuan beberapa sungai. Pengembangan solusi di area lain diharapkan dapat mengatasi masalah ini.
Potensi Eko-Eduwisata
Pulau Pasaran telah masuk dalam Rencana Induk Pembangunan Pariwisata Bandar Lampung 2022-2025. Konsep eko-edu wisata serta dukungan terhadap masyarakat lokal dapat membantu memastikan pengelolaan sampah dengan baik sekaligus mewujudkan potensi wisata Pulau Pasaran.
Berkreasi Bersama Masyarakat Lokal
Berkreasi bersama dengan masyarakat lokal memungkinkan terciptanya solusi yang mampu mengatasi akar permasalahan, membangun rasa kepemilikan, memberikan kesempatan untuk peningkatan ekonomi bagi masyarakat yang terlibat, dan mendorong keberlanjutan solusi.
Gabung Bersama Kami
Apakah organisasi Anda tertarik untuk mendapat pendampingan dan pendanaan dalam implementasi solusi inovatif Anda?
Daftarkan Dirimu
Apakah Anda memiliki ide untuk memecahkan permasalahan sosial, ekonomi, lingkungan di Indonesia?
Sumbang Idemu di Mei 2024
Apakah Anda adalah individu/ komunitas yang tertarik untuk terlibat dalam implementasi solusi?
Jadi Relawan